Jumat, 12 Februari 2010

MEMASYARAKATKAN PERPUSTAKAAN (Peran Perpustakaan Bersama Masyarakat dalam Mewujudkan Budaya Baca )

Pendahuluan
Perpustakaan sebagai pusat dokumentasi dan informasi dan masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan informasi, adalah dua hal yang saling berhubungan. Dua hal yang diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang saling berhubungan dan tak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi dan bergandengan erat dalam upaya mewujudkan hubungan yang harmonis tersebut. Perpustakaan dengan kemampuan “mengolah dan menyajikan” informasi serta segala fasilitas yang dimiliki, terus mengembangkan diri dalam melayani pemakai informasi. Begitu juga dengan masyarakat sebagai klien perpustakaan, akan terus memahami, menghayati dan memaknai pentingnya informasi dalam kesehariannya. Dengan kata lain, masyarakat akan terus memanfaatkan perpustakaan sebagai rantai penghubung sejarah bagi masa lalu, pijakan bagi kehidupan di masa sekarang, dan merupakan pembimbing untuk melangkah ke masa depan.
Dalam sejarah perkembangan informasi, perpustakaan memiliki peran yang cukup besar. Perpustakaan yang yang ada saat ini dan akan terus berkembang pada masa yang akan datang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagi layanan jasa yang lain. Perpustakaan sebagai tempat “pelestarian” hasil budaya dan catatan (record) perjalanan sejarah manusia, telah mampu melebur dan memasyarakat kedalam kehidupan masyarakat. Segala sesuatu yang sedang terjadi saat ini, direkam dan dibukukan untuk disimpan dan dilestarikan di perpustakaan, dan dimanfaatkan secara bersama-sama bagi kehidupan seluruh umat manusia.
Bukan lagi saatnya masyarakat hanya diposisikan sebagai objek layanan perpustakaan, tetapi juga bertindak sebagai aktor yang memiliki peran penting dalam pengembangan perpustakaan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagama seperti perpustakaan masjid dan gereja. Dukungan materi yang diberikan masyarakat dapat berupa uang, buku atau barang-barang lainnya yang dapat dimanfaatkan perpustakaan sebagai sarana pendukung layanan. Sedangkan saran-saran yang bersifat konstruktif sangat diperlukan perpustakaan dalam usaha mewujudkan perpustakaan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Berdasarkan saran-saran ini perpustakaan dapat berbenah guna menutupi kekurangannya dan mengembangkan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Masyarakat sebagai pengguna perpustakaan adalah pihak yang mengetahui kebutuhan informasi seperti apa yang ia butuhkan, untuk itu pihak pengelola perpustakaan perlu memperhatikan aspirasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan. Selain itu masyarakat juga dapat dimanfaatkan sebagai pelopor sekaligus pengelola perpustakaan di lingkungan sekitar. Perpustakaan tersebut dapat berupa perpustakaan desa, masjid, gereja dan lain sebagainya. Pendirian perpustakaan ditingkat lingkungan tersebut merupakan usaha pemerataan layanan perpustakaan.

Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti kitab atau buku. Dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (2006 : 3) dijelaskan tentang pengertian yang lebih umum dan luas tentang perpustakaan yang tidak dapat dipahami sebatas sebagai sebuah gedung atau akomodasi fisik tempat menyimpan buku semata. Dan secara sederhana dapat dinyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, 'ruang khusus', dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya. Dijelaskan pula bahwa pengertian perpustakaan telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan yang tidak hanya dipahami sebagai suatu tempat, tetapi juga harus dipahami sebagai suatu sistem yang didalamnya terdapat unsur tempat (institusi), koleksi yang disusun berdasarkan sistem tertentu, dan pemakai.

Pengertian Masyarakat
Pengertian masyarakat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988) yang dikutip Sutarno dalam buku Perpustakaan dan Masyarakat (2006 : 15) adalah sekelompok manusia yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat yang timbul dan terbentuk dari kelompok atau perhimpunan yang dilandasi anggapan yang sepadan, seide dan senasip seperjuangan adalah sesuai dengan sifat dan hakikat manusia. Hal tersebut menimbulkan berbagai kelompok masyarakat, seperti masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat majemuk, masyarakat modern dan mayarakat ekonomi lemah. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut akan terus berupaya untuk mempertahankan keberadaan dan eksistensinya, ditengah-tengah gelombang kehidupan yang makin kompleks. Manyarakat yang pandai menyesuaikan diri dan mampu mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi di sekitar akan dapat tetap bertahan. Sedangkan kelompok masyarakat yang tidak dapat bertahan akan tergeser dan terpinggirkan, yang kemudian akan membentuk kelompok yang baru.

Pengertian Perpustakaan Masyarakat dan Masyarakat Perpustakaan
Perpustakaan masyarakat adalah perpustakaan yang dimiliki oleh masyarakat. Keberadaan perpustakaan di dalam masyarakat atas kehendak, keinginan dan sepenuhnya digunakan oleh nyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan akan informasi. Dari situlah seharusnya tercipta suatu hubungan yang saling membutuhkan, antara perpustakaan sebagai penyedia berbagai informasi (supply) dan masyarakat sekitar sebagai pengguna perpustakaan yang tentunya menghendaki terpenuhinya informasi yang mereka inginkan (demand).
Masyarakat perpustakaan adalah perpustakaan-perpustakaan yang ada dalam suatu lingkungan masyarakat, yang berfungsi sebagai tempat (wadah) untuk menampung, menyimpan dan menyajikan kembali semua hasil karya manusia di dalamnya. Tempat (wadah) ini biasanya disebut dengan komunitas/organisasi yang memiliki tugas menampung, merespon, memperjuangkan nasib dan cita-cita komunitas/organisasi. Contoh komunitas/organisasi ini misalnya Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI), Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FKPPTI), Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Klub Pecinta Bacaan Anak (KPBA) dan masih banyak lagi.

Pemasyarakatan Perpustakaan
Pemasyarakatan (sosialisasi) perpustakaan adalah upaya untuk mensosialisasikan, mempromosikan dan mempublikaiskan informasi yang ada dalam perpustakaan di suatu masyarakat tertentu. Dengan kata lain memasyarakatkan perpustakaaan adalah upaya untuk menempatkan perpustakaan menjadi bagian dari kehidupan dan aktifitas masyarakat, sehingga masyarakat akan mendapatkaan nilai tambah dalam hal informasi, ilmu pengetahuan dan jasa perpustakaan yang lain. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka sosialisasi perpustakaan tersebut adalah 1) Membuat papan petunjuk tentang lokasi perpustakaan, 2) Membuat brosur, pamflet atau selebaran untuk disebar di masyarakat, 3) Publikasi dan promosi melalui media cetak dan media elektronik, 4) Mengadakan berbagai kegiatan perlombaan dalam rangka sosialisasi perpustakaaan, 5) Membuka akses informasi secara luas dan terbuka untuk semua orang, serta 6) Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas hubungan/jaringan.
Pemasyarakatan (sosialisasi) perpustakaaan memiliki tujuan untuk menumbuhkan minat baca dalam masyarakat. Budaya tutur, oral dan lisan yang telah berkembang sekian lama dalam masyarakat, diharapkan bisa berubah menjadi budaya baca tulis. Suatu proses perubahan yang sangat berat dan melelahkan, yang merupakan tugas utama perpustakaan dalam masyarakat.
Perpustakaan memiliki peran yang cukup besar dalam proses pembentukan budaya baca seseorang. Bagaiman sebuah perpustakaan mampu menarik orang untuk berbondong-bondong datang perpustakaan, dan mampu melakukan berbagai kegiatan Information Literacy adalah hal yang cukup berat. Perpustakaan harus mampu memberikan informasi-informasi yang mampu menggugah selera masyarakat terhadap sesuatu hal yang menjadi ketertarikannya.
Minat, kebiasaan dan budaya baca seseorang, dapat terbentukk paling tidak dengan melalui 3 tahapan penting. Pertama, ada kegemaran karena tertarik akan informasi yang dikemas dengan menarik (desain, gambar dan tampilan), hingga seseorang menjadi tertarik dan mau untuk membaca. Kedua, karena informasi tentang kegemaran dan ketertarikan akan sesuatu hal telah tersedia dan dengan mudah didapatkan, otomatis seseorang akan lebih sering membaca hingga kebiasaan membaca muncul dan terwujud. Ketiga, kebiasaan membaca yang terus dipupuk dan dipelihara mengakibatkan kegiatan membaca adalah sesuatu hal yang menjadi kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mendorong bangkitnya minat baca seseorang dalam lingkungan masyarakat.

* Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi
* Keadaaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
* Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, yaitu adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
* Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama hal-hal yang aktual
* Prinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rokhani
Peran perpustakaan dalam mewujudkan budaya baca masyarakat tersebut diatas tidaklah gampang. Hubungan yang harmonis antara keduanya harus tercipta secara utuh dan menyeluruh, karena diantara keduanya saling membutuhkan dan saling melengkapi. Perpustakaan membutuhkan masyarakat sebagai klien abadi yang akan memanfaatkan berbagai layanan dan fasilitasnya. Sedangkan masyarakat membutuhkan informasi yang terkemas dalam layanan dan fasilitas yang ditawarkan pihak perpustakaan guna menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman dan ketrampilan. Dan pada akhirnya, informasi dan komunikasi yang efektif akan membuka dan memperlebar akses antara perpustakaan dan masyarakat. Sesuatu yang sangat mungkin untuk direalisasikan di abad sekarang, dimana perkembangan informasi dan kemajuan teknologi sudah sangat menyatu dengan berbagai kegiatan kehidupan manusia.

Kesimpulan
Dalam sejarah perkembangan informasi, perpustakaan memiliki peran yang cukup besar. Perpustakaan yang yang ada saat ini dan akan terus berkembang pada masa yang akan datang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagi layanan jasa yang lain. Perpustakaan sebagai tempat “pelestarian” hasil budaya dan catatan (record) perjalanan sejarah manusia, telah mampu melebur dan memasyarakat kedalam kehidupan masyarakat. Segala sesuatu yang sedang terjadi saat ini, direkam dan dibukukan untuk disimpan dan dilestarikan di perpustakaan, dan dimanfaatkan secara bersama-sama bagi kehidupan seluruh umat manusia.
Partisipasi masyarakat dalam pengembangan perpustakaan dapat diwujudkan dalam bentuk materi, saran yang bersifat konstruktif serta berperan aktif dalam mendirikan perpustakaan desa atau perpustakaan lembaga keagama seperti perpustakaan masjid dan gereja. Dukungan materi yang diberikan masyarakat dapat berupa uang, buku atau barang-barang lainnya yang dapat dimanfaatkan perpustakaan sebagai sarana pendukung layanan. Sedangkan saran-saran yang bersifat konstruktif sangat diperlukan perpustakaan dalam usaha mewujudkan perpustakaan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Berdasarkan saran-saran ini perpustakaan dapat berbenah guna menutupi kekurangannya dan mengembangkan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Bagaimana sebuah perpustakaan mampu menarik orang untuk berbondong-bondong datang ke perpustakaan, dan mampu melakukan berbagai kegiatan Information Literacy adalah hal yang cukup berat. Perpustakaan harus mampu memberikan informasi-informasi yang mampu menggugah selera masyarakat terhadap sesuatu hal yang menjadi ketertarikannya. Minat, kebiasaan dan budaya baca dalam masyarakat akan terbentuk jika hubungan yang harmonis antara perpustakaan dan masyarakat tercipta secara utuh dan menyeluruh. Kunci dari hubungan yang haronis tersebut adalah informasi dan komunikasi yang efektif, yang akan membuka dan memperlebar akses diantara keduanya.



DAFTAR PUSTAKA



1.Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1996
2.Sutarno NS. Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006
3.Qalyubi, Syihabuddin, dkk. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan IPI Fakultas Adab UIN Suka, 2003

1 komentar: